AGAMA
adalah sebuah koleksi ter-organisir dari kepercayaan, sistem budaya, dan pandangan dunia yang menghubungkan manusia dengan tatanan dari kehidupan. Kata "agama" berasal dari bahasa sansekerta, agama yang berarti "tradisi". Kata lain untuk menyatakan konsep ini adalah religi yang berasal dari bahasa latin religio dan berakar pada kata kerja re-ligare yang berarti "mengikat kembali". Maksudnya dengan bereligi adalah seseorang yang mengikat dirinya kepada Tuhan. Banyak agama memiliki narasi, simbol dan sejarah suci yang dimaksudkan untuk menjelaskan makna hidup atau menjelaskan asal usul kehidupan atau alam semesta. Dari keyakinan mereka tentang sifat manusia yang memperoleh moralitas, etika, hukum agama, atau gaya hidup yang disukai. Menurut beberapa perkiraan, ada sekitar 4.200 agama di dunia.
Banyak agama yang mungkin telah mengorganisir perilaku, kependetaan, definisi tentang apa yang merupakan kepatuhan atau keanggotaan, tempat-tempat suci, dan kitab suci. Praktek agama juga dapat mencakup ritual, khotbah, peringatan atau pemujaan tuhan, dewa atau dewi, pengorbanan, festival, pesta, trance, inisiasi, jasa penguburan, layanan pernikahan, meditasi, doa, musik, seni, tari, masyarakat layanan atau aspek lain dari budaya manusia. Agama juga mungkin mengandung mitologi.
Kata agama kadang-kadang digunakan bergantian dengan iman, sistem kepercayaan atau kadang-kadang mengatur tugas, Namun, dalam kata-kata Emile Durkheim, agama berbeda dari keyakinan pribadi dalam bahwa itu adalah "sesuatu yang nyata sosial" dia juga mengatakan bahwa agama adalah suatu sistem yang terpadu yang terdiri atas kepercayaan dan praktik yang berhubungan dengan hal yang suci. Kita sebagai umat beragama semaksimal mungkin berusaha untuk terus meningkatkan keimanan kita melalui rutinitas beribadah, mencapai rohani yang sempurna kesuciannya. Rata-rata, wanita lebih religius daripada laki-laki. Beberapa orang mengikuti beberapa agama atau beberapa prinsip-prinsip agama pada saat yang sama, terlepas dari apakah atau tidak prinsip-prinsip agama mereka mengikuti tradisional yang memungkinkan untuk terjadi unsur sinkretisme.
Menurut Leight, Keller dan Calhoun, agama terdiri dari beberapa unsur pokok:
- Kepercayaan agama, yakni suatu prinsip yang dianggap benar tanpa ada keraguan lagi
- Simbol agama, yakni identitas agama yang dianut umatnya.
- Praktik keagamaan, yakni hubungan vertikal antara manusia dan Tuhan-Nya, dan hubungan horizontal atau hubungan antarumat beragama sesuai dengan ajaran agama
- Pengalaman keagamaan, yakni berbagai bentuk pengalaman keagamaan yang dialami oleh penganut-penganut secara pribadi.
- Umat beragama, yakni penganut masing-masing agama
Agama akan tetap diakui oleh pemikiran Barat sebagai dorongan universal. Banyak penganut agama yang mempunyai tujuan bersatu antargama, kerjasama, dan perdamaian agama, dimana yang terpenting adalah penegasan akan "nilai-nilai universal" dan pengakuan keanekaragaman praktek agama dan budaya yang berbeda.
Di dalam agama terdapat beberapa cara yang digunakan. Maka dari itu, berikut cara beragama :
- Tradisional, yaitu cara beragama berdasar tradisi. Cara ini mengikuti cara beragama nenek moyang, leluhur, atau orang-orang dari angkatan sebelumnya. Pemeluk cara agama tradisional pada umumnya kuat dalam beragama, sulit menerima hal-hal keagamaan yang baru atau pembaharuan, dan tidak berminat bertukar agama.
- Formal, yaitu cara beragama berdasarkan formalitas yang berlaku di lingkungannya atau masyarakatnya. Cara ini biasanya mengikuti cara beragama-nya orang yang berkedudukan tinggi atau punya pengaruh. Pada umumnya tidak kuat dalam beragama. Mudah mengubah cara beragama-nya jika berpindah lingkungan atau masyarakat yang berbeda dengan cara beragam-nya. Mudah bertukar agama jika memasuki lingkungan atau masyarakat yang lain agamanya. Mereka ada minat meningkatkan ilmu dan amal keagamaan-nya akan tetapi hanya mengenai hal-hal yang mudah dan nampak dalam lingkungan masyarakatnya.
- Rasional, yaitu cara beragama berdasarkan penggunaan rasio sebisanya. Untuk itu mereka selalu berusaha memahami dan menghayati ajaran agamanya dengan pengetahuan, ilmu dan pengamalan-nya. Mereka bisa berasal dari orang yang beragama secara tradisional atau formal, bahkan orang tidak beragama sekalipun.
- Metode Pendahulu, yaitu cara beragama berdasarkan penggunaan akal dan hati (perasaan) di bawah wahyu. Untuk itu mereka selalu berusaha memahami dan menghayati ajaran agamanya dengan ilmu, pengamalan dan penyebaran (dakwah). Mereka selalu mencari ilmu dulu kepada orang yang dianggap ahlinya dalam ilmu agama yang memegang teguh ajaran asli yang dibawa oleh utusan dari atasannya semisal Nabi atau Rasul sebelum mereka mengamalkan, mendakwah-kan dan bersabar dengan itu semua.
Agama memiliki beberapa fungsi yang ditujukan bagi kehidupan setiap insan manusia yang mengikutinya, yaitu :
- Sumber pedoman hidup bagi individu maupun kelompok
- Mengatur tata cara hubungan manusia dengan Tuhan dan manusia dengan manusia.
- Merupakan tuntutan tentang prinsip benar atau salah
- Pedoman mengungkapkan rasa kebersamaan
- Pedoman perasaan keyakinan
- Pedoman keberadaan
- Pengungkapan estetika (keindahan)
- Pedoman rekreasi dan hiburan
- Memberikan identitas kepada manusia sebagai umat dari suatu agama.
SENI
Pada mulanya adalah proses dari manusia, dan oleh karena itu merupakan sinonim dari ilmu. Sekarang, seni bisa dilihat dalam intisari ekspresi dari kreativitas manusia. Seni juga dapat diartikan dengan sesuatu yang diciptakan manusia yang mengandung unsur keindahan.
Seni sangat sulit untuk dijelaskan dan juga sulit dinilai. Bahwa masing-masing individu artis memilih sendiri peraturan dan sebagai parameter yang menuntunnya atau kerjanya, masih bisa dikatakan bahwa seni adalah proses dan produk dari memilih medium dan suatu set peraturan untuk penggunaan medium itu.
Terdapat beberapa definisi dari beberapa filsuf yang ada, diantaranya :
merasakan apa yang dirasakan pelukis.
- Seni yang dapat dinikmati melalui media pendengaran, misalnya seni musik, suara, serta sastra seperti puisi dan pantun.
- Seni yang dinikmati dengan media penglihatan, misalnya lukisan, poster, seni bangunan, seni gerak dan sebagainya.
- Seni yang dinikmati melalui media penglihatan dan pendengaran, misalnya pertunjukan musik, pagelaran film.
Karya Seni
Semua masyarakat mengetahui bahwa sebuah seni merupakan sebuah karya. Dalam masyarakat non-negara (suku), seniman tidak dapat menuangkan hasil pemikirannya kedalam sebuah karya melainkan mereka harus bekerja sepanjang waktu dengan berburu dan mengumpulkan ikan dan kawanan ternak untuk makan malam. Di negara-negara maju atau yang sudah lebih berkembang pemikirannya, seniman adalah spesialis yang selama hidup karirnya dipenuhi dengan menghasilkan karya-karya seni yang rupawan. Kelengkapan artitstik atau penguasaan terhadap suatu karya seni ditentukan dan dikelola oleh standar formal maupun informal.
Banyak masyarakat non-negara yang memang terlahir dengan garis keturunan seni, dimana terlihat dalam beberapa hasil kerajinan yang dihasilkan seperti, kerajinan kulit, ukiran kayu, dan membuat tembikar. Orang yang mempunyai keahlian dalam bidang kerajinan akan mampu mendapat dukungan dari masyarakat non-negara maupun bernegara karena setiap karya yang dihasilkan itulah yang mengandung arti dan dalam setiap manusia yang dilahirkan pasti akan mempunyai keturunan darah seni.
Seni mengandalkan bakat individu yang dibentuk melalui arah yang disetujui secara sosial, dimana banyak minat yang datang dari masyarakat, karena bagaimanapun juga sebuah karya seni yang diciptakan harus mendapat pengakuan dari masyarakat. Karya seni dihasilkan oleh orang yang ahli bukan hanya sebagai pajangan tetapi dengan pengakuan masyarakat itulah yang membuat karya seni bisa menyebar dengan berbagai pemikiran yang lebih baik.
SENI DAN AGAMA
Definisi dari Seni dan Agama lebih menekankan pada aspek-aspek yang biasanya dari masing-masing arti yang berkaitan dengan perbedaan mereka dari yang biasa hingga sekuler. Banyak seni barat maupun non-barat yang telah tercipta dengan hubungan akan agama, namun penting diingat bahwa tidak semua seni non-barat memiliki ritual atau kepentingan dalam agama. Seni dan Agama sama-sama mempunyai dua (2) ekspresi yang meliputi formal seperti museum, gereja, kuil, lalu ada informal seperti rumah maupun tempat-tempat yang biasa dikunjungi oleh masyarakat pada umumnya (sarana umum). Masyarakat dengan tingkat level yang baik lebih memiliki struktur permanen untuk agama dan seni dibandingkan dengan masyarakat dengan tingkat level yang rendah.
Definisi dari Seni dan Agama lebih menekankan pada aspek-aspek yang biasanya dari masing-masing arti yang berkaitan dengan perbedaan mereka dari yang biasa hingga sekuler. Banyak seni barat maupun non-barat yang telah tercipta dengan hubungan akan agama, namun penting diingat bahwa tidak semua seni non-barat memiliki ritual atau kepentingan dalam agama. Seni dan Agama sama-sama mempunyai dua (2) ekspresi yang meliputi formal seperti museum, gereja, kuil, lalu ada informal seperti rumah maupun tempat-tempat yang biasa dikunjungi oleh masyarakat pada umumnya (sarana umum). Masyarakat dengan tingkat level yang baik lebih memiliki struktur permanen untuk agama dan seni dibandingkan dengan masyarakat dengan tingkat level yang rendah.
Seni Patung |
Gambar diatas merupakan contoh dari hubungan antara seni dan agama. Dapat dilihat bahwa di dalam setiap agama terdapat simbol-simbol seperti patung maupun tanda lainnya yang dibuat dengan cara seni karena bahan-bahannya pun berasal dari semen, kayu, dan batu, maupun lainnya yang harus dipahat dan diukir oleh tangan manusia, terutama yang mempunyai keahlian khusus dalam bidang seni.
Disaring dari sumber dibawah ini pada tanggal 25 Maret 2013 pukul 03:48 WIB.
binusmaya.binus.ac.id
http://id.wikipedia.org/wiki/Agama
http://id.wikipedia.org/wiki/Seni
Tidak ada komentar:
Posting Komentar